Kuliah itu bermain. Kuliah itu belajar. Kuliah itu berbagi. Inilah pandangan unik Lina Wijayanti tentang perkuliahan. Lina, panggilan akrabnya, tidak menyangka tiga resep perkuliahan ini membawanya menjadi wisudawan terbaik FIP.
Goresan ide dalam skripsinya yang berjudul “Pengembangan Konsep Pecahan dengan Representasi Bangun Datar dalam PMRI Melalui Design Research di Kelas V SD Laboratorium Unesa” mengantarkannya lulus dengan masa studi 3,5 tahun, dan menyandang predikat cumlaude.
Lulus lebih awal dibanding teman seangkatannya, bukanlah perkara mudah. Gadis berkerudung yang aktif berorganisasi tersebut harus pandai membagi waktunya. Agendanya sering berbenturan antara jadwal kuliah, tugas, kepanitiaan, dan pekerjannya sebagai co.ass lab. “Tapi yang jelas, saya membuat sebuah 'daily activity' yang saya tempel di kamar sebagai solusi”.
Saat ditanya mengenai keberaniannya untuk lulus 3,5 tahun. Ia menjawab, “Ceritanya panjang. Tapi yang jelas saya berterima kasih kepada Ibu Neni Mariana, S.Pd.,M.Sc. karena sudah sepenuhnya membimbing saya dan menantang saya untuk mengambil program skripsi lebih awal,” ungkapnya haru.
Calon tenaga pendidik yang memiliki prinsip bola bekel dan dandelion itu mengungkapkan keinginannya mencari ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Menurutnya, ilmu/pendidikan itu spesial dan akan menjadikan seseorang spesial. (Ema)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar