Prestasi membanggakan ditorehkan alumni Universitas Negeri Surabaya. Dina Hanif Mufidah terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Amazing Mind 2012 di Da Nang, Vietnam, Februari lalu. Banyak hal menarik yang didapat Dina kala menjadi perwakilan dalam ajang konferensi internasional bagi guru-guru bahasa Inggris tersebut. Selain lebih banyak mengenal socio cultural negara-negara Asean, sebagai pendidik ia semakin tertantang untuk belajar dan terus belajar.
Ditemui usai mengikuti ujian susulan UKA (Uji Kompetisi Awal) di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Ketintang Wiyata beberapa waktu lalu, perempuan yang kini mengajar di SD Muhammadiyah Gresik Kota Baru (GKB) memaparkan banyak hal terkait keikutsertaannya mewakili Indonesia dalam ajang Amazing Mind 2012.
Dina memaparkan bahwa pada awalnya ia sama sekali tak menyangka bisa terpilih menjadi salah satu peserta yang berhak mewakili Indonesia dalam ajang internasional. Semua itu bermula dari keikutsertaannya dalam seleksi guru Bahasa Inggris yang diadakan oleh Pearson, sebuah lembaga pendidikan yang bermarkas di Inggris beberapa bulan lalu. Para guru terbaik yang terpilih itulah yang akan mewakili tiap negara untuk bertemu dalam sebuah konferensi bagi guru-guru Bahasa Inggris. “Kebetulan tahun 2012 ini, Amazing Mind diadakan di Da Nang, Vietnam,” papar Dina.
Untuk bisa mengikuti Amazing Mind, lanjut Dina, seleksinya cukup ketat. Selain pihak Pearson mencari sendiri, peserta diseleksi melalui pengiriman karya. Seleksi dilakukan tidak hanya jenjang SD, tetapi hingga Perguruan Tinggi. “Seleksi masing-masing jenjang tentu berbeda. Untuk seleksi bagi guru SD lombanya bernama Story Telling for Primary Teacher. Alhadulillah pada katagori itu saya terpilih menjadi juara pertama melalui dongeng Winne the Witch and the Burglar,” jelasnya.
Dina menambahkan, sebenarnya metode mendongeng yang diusungnya terbilang kalah canggih dari segi teknologi karena peserta lain sudah menggunakan perangkat komputer yang canggih. Namun, mungkin karena ia menyampaikan dongeng itu dengan gaya bertutur dipadu gerak teaterikal sehingga mampu membuat juri hanyut dalam cerita tersebut. “Alhamdulillah, saya berhasil mendapat juara pertama pada kompetisi Pearson Story Telling for Primery Teacher,” ungkap perempuan yang memang hobi mendongeng ini.
Winne the Witch and the Burglar ini menceritakan perjuangan sang penyihir yang tidak pernah menyerah dalam mempelajari ilmu sihir baru meski berkali-kali gagal. Pesan yang disampaikan dalam cerita tersebut adalah sebuah ajakan agar para siswa selalu bersemangat dalam belajar dan tidak pernah putus asa karena suatu saat akan ada hasil yang diraih.
Menambah Wawasan
Mengikuti ajang internasional semacam Amazing Mind bagi Dina merupakan kebanggaan tersendiri. Dari ajang seperti ini, Dina mengaku dapat memperkaya khasanah dirinya dengan pengetahuan dan pengalaman, sekaligus menjadi wakil Indonesia dan membawa nama bangsa di ajang internasional.
“Banyak hal yang bisa saya pelajari dari ajang internasional ini. Kami bisa saling mengenal kultur sosial masing-masing negara peserta serta perkembangan pendidikan di masing-masing negara. Yang paling membuat saya makin termotivasi adalah semangat untuk terus belajar dan belajar,” tegasnya.
Dina menyayangkan masih banyaknya guru yang belum sadar betul dengan profesinya sehingga kerap dijumpai banyak guru yang masih asal-asalan dan belum total dalam menjalankan perannya sebagai pendidik sekaligus pengajar. Padahal, guru adalah sumber motivasi bagi anak didiknya. Bagaimana anak-anak bisa belajar sesuatu jika tak banyak motivasi yang didapat dari sang guru. Karena itulah, Dina bertekad untuk semakin total dalam menjalankan perannya sebagai guru.
Di Vietnam, Dina tidak lagi diminta mendongeng karena mendongeng hanya teknik seleksi saja. Dalam Amazing Mind 2012 di Vietnam itu, para peserta saling presentasi dengan peserta dari negara lain tentang metode pembelajaran Bahasa Inggris yang paling tepat yang dimiliki. Sehingga bila memang itu dianggap tepat, bisa digunakan peserta lain di negaranya masing-masing.
Pearson Story Telling for Primery Teacher merupakan kompetisi bagi para guru mulai jenjang SD hingga Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pearson, sebuah lembaga penerbitan dan pembelajaran bahasa Inggris yang berpusat di Inggris. Salah satu tujuannya adalah mencari teknik pengajaran Bahasa Inggris yang tepat bagi siswa. (sir/man)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar